Sabtu, 19 Januari 2019

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 14-Intermission 4: Penelitian Satou (2)

Chapter 14-Intermission 4: Penelitian Satou (2)


Satou di sini. Jarak dunia telah menyempit sejak diperkenalkannya internet, tetapi tampaknya jarak tersebut tidak menyempit jadi nol juga. Keterlambatan transmisi dalam konferensi online dengan orang-orang dari luar negeri membebani pikiranku.


『--Master, bisakah kau mendengarku?』
"Aku bisa. Agak terlalu jauh, jadi suaranya sedikit tertunda."

Aku berbicara dengan Arisa yang berada di solitary island palace melalui magic space [Unlimited Telephone (World Phone)].
Sambil menunggu jawaban karena jeda panjang, aku menatap pancaran cahaya biru yang keluar dari putaran hitam.

Ya ampun, aku tidak pernah menyangka hari dimana diriku melihat hal yang luar biasa ini terjadi.
Aku ingin semua orang melihat ini suatu hari nanti.

『Tapi, bukankah kau mengatakan bahwa World Phone tidak tertunda bahkan jika jarak kita jauh?』
"Biasanya, namun--"

Karena aku telah membuat titik untuk Unit Arrangment di sini, aku pindah ke sub-space mastern.
Melihat Menu, MP-ku belum terkonsumsi selain untuk penggunaan [World Phone]. [Unit Arrangement]-ku benar-benar tidak mengkonsumsi MP terlepas dari jaraknya.

"--Biasanya?"

Arisa berkata dengan nada curiga melalui World Phone.

"Aku hanya pergi ke suatu tempat yang agak jauh kali ini."
『Hah? Suara sudah normal kembali. 』

Aku meletakkan pakaian ruang angkasa (astronot) ke dalam tempat storageku dan kembali ke solitary island palace.

"Itu karena aku sudah dekat denganmu."
"Master ~?"
"Nanodesu!"
"Satou."

Aku menangkap rombongan pemuda yang melompat dan mengkonfirmasi Arisa.

"Oh, tidak ada urusan yang mendesak. Aku mendengar dari Aze-tan bahwa high elf dari klan lain bertanya tentang Master jadi aku ingin memberi tahumu."

Mungkin undangan untuk jamuan dari Klan Burainan.

"Bau terbakar."
"Terbakar terbakar ~?"
"Itu bau daging yang terbakar nanodesu."

Anak-anak yang menggosok wajahku menatapku dengan pandangan khawatir.

"Aku terlalu dekat dengan sumber api."

Aku hampir hangus.
Tampaknya bau dari tontonan yang aku lihat sebelumnya yang ada di ruang hampa masih tersisa.

"Mou! Jangan lakukan sesuatu yang berbahaya."
"Aku baru menyadari di tempat asalnya, panasnya menyebar kemana-mana."
"Ya ampun, aku tidak tahu apakah kau berada di gunung berapi atau mantel planet, tapi tolong jangan gegabah."

Arisa secara tak terduga khawatir.
Aku menunjukkan kristal yang aku dapatkan dari sumber api kali ini ke Arisa dan yang lainnya.

"Cantik ~?"
"Ini berkilauan nanodesu."
"Fire Crystal Orb? Light Crystal Orb?"
"Apa itu? Kelihatannya cantik tapi aku bisa merasakan MP yang besar darinya."

Itu adalah sesuatu yang aku buat dari percobaan dengan Primeval Magic.

"Ini adalah kristal elemen yang memiliki unsur api dan cahaya. Jadi—"

Aku menatap kristal yang terlihat seperti matahari kecil.

"- Haruskah kita sebut ini Sun Orb?"

Aku telah memutuskan untuk menggabungkan Sun Orbs ke tongkat Arisa dan Mia.
Tentu saja dengan menggunakan Primeval Magic.

Primeval magic membutuhkan MP yang sangat besar dan membuatku lelah, meski tidak seburuk Ancient Dragon, jadi aku tidak ingin menggunakannya terlalu banyak.
Namun, itu pasti berguna untuk membuat magic tool aneh seperti dalam kasus ini.


Seperti yang diharapkan, urusan Aze-san adalah tentang undangan jamuan dari Klan Burainan.
Karena Aze-san tidak bisa meninggalkan Boruenan, aku pergi dengan teman dan pelayanku.

"Hohou, gravity magic huh - menarik."
"Ya, itu adalah sesuatu yang digunakan oleh greater demon."

Aku memberikan buku pengantar gravity magic kepada high elf-san Klan Burainan.
Hanya ada 10 spell dasar yang tertulis di dalamnya.

Magic yang bisa kugunakan begitu aku bisa chant tidak terbatas pada magic manusia. Aku sekarang juga dapat menggunakan magic bahasa naga untuk membuat minuman keras dragon spring liquor dan magic demon.
Gravity magic adalah magic yang digunakan oleh demon Nari berkulit biru yang muncul dalam pembuka pertarungan [Golden Wild Boar King] di bawah tanah Duchy Capital.

Aku kesulitan menganalisisnya karena hanya ada dua spell yang aku salin.
Setelah memahami cara untuk mengganggu, membuat dan menghilangkan gravitasi, semuanya setelah itu adalah magic originalku.

Aku bahkan mungkin bisa membuat lubang hitam kecil jika aku mengumpulkan semua MP di planet ini.

"Kau hanya mengajar Keze dari Burainan, itu tidak adil!"

Orang yang memaksa berada antara aku dan high elf Klan Burainan adalah high elf Klan Beriunan.
Kedua klan ini suka meneliti, tetapi tidak seperti Klan Burainan yang seperti peneliti, Klan Beriunan menganggap Klan Burainan sebagai saingan.

"Saze Beriunan ya. Tidak bisakah kau setidaknya menyapa ketika kau mengunjungi klan lain."
"Oh, ampun, kita sudah saling kenal selama 100 juta tahun. Kita seperti keluarga kan."

Miss Saze meluncur ke pangkuanku seperti belut.
Tama dan Mia yang asyik dalam perjamuan memandang Nona Saze dengan Ekspresi "Oh tidak!", tetapi tampaknya mereka kalah dengan pesona hidangan dan kembali memakannya.

"Ini adalah ucapan terima kasih karena mengizinkanku memeriksa perpustakaan Klan Burainan dengan bebas."
"Apa! Lalu kau juga bisa melihat perpustakaan Beriunan semaumu, jadi beri aku buku magic juga."
"Tidak masalah."

Aku mengeluarkan buku gravity magic dari tasku dan memberikannya kepada Miss Saze.

Lagipula aku tidak ingin menyembunyikan buku-buku pengantar, dan aku juga memberikannya ke Perpustakaan Aze-san dan Boruenan.

"Hee, jadi ini makanan yang diawetkan ... Tidak ada rasanya?"
"Itu karena pil Chlorella ini dikhususkan untuk produksi massal dan keawetan jangka panjang."

Alasan mengapa rasanya kurang seperti ransum di kerajaan salju adalah untuk mencegahnya menghancurkan pasar makanan yang sudah ada. Bagian yang dibuat oleh Lulu terlalu lezat.
Aku telah mengembangkan ini untuk membantu tempat-tempat di mana terjadi bencana atau kelaparan.

Ransum Lulu dan Chlorella diproduksi tanpa henti oleh boneka-boneka di satellite factory di luar angkasa.
Proses yang paling menyusahkan, pengeringan dan pembekuan dapat dilakukan di sana dengan biaya rendah.

Pabrik dapat membuat 100.000 makanan ransum dalam sehari, dan bisa membuat 10 kali lipat dari jumlah itu selama bahan tersedia.
Selain itu, karena bahannya hanya terdiri dari Giant Kelp dan Deep Shellfish yang menempel pada rumput laut, kupikir aku tidak akan kehabisan stoknya untuk saat ini.
Giant Kelp yang memanjang dari parit ke permukaan sangat besar.

"Mungkin juga membuat makanan manis yang diawetkan."
"Jamur tumbuh dengan mudah pada manisan, kau tahu."
"Kalau begitu kau bisa menyegelnya."
"Acar persik kalengan dengan sirup lezat bukan?"

High elf dari dua klan berbicara tentang makanan yang diawetkan dalam kegembiraan.
Sepertinya aku sudah berhasil menanamkan minat tentang makanan yang diawetkan ke keduanya.

"Benar, aku sudah memegang benda ini--"

Aku meminta mereka untuk menganalisis kristal hitam pekat [Philosopher Stone] yang aku dapatkan dari gurita hitam.

"Apa ini?"
"Sepertinya semacam Sacred Tree Stone."

Dua high elf melihat cahaya kristal dengan penuh minat.
Aku pikir satu-satunya perbedaan adalah warnanya, tetapi aku yakin ingin tahu apakah ada makna di balik itu.


Setelah jamuan makan selesai, kami kembali ke Hutan Boruenan.

"Aze-san, aku membawakanmu beberapa suvenir."

Aze-san yang biasanya menyambutku dengan ramah terus melihat ke arah lain.

"Apakah ada yang salah?"
"Aku tidak peduli dengan Satou."

Aze-san yang memalingkan wajahnya membuatku ingin menggodanya.

"Aze-sama cemburu tentang Saze-sama dari Klan Beriunan yang duduk di pangkuanmu."
"Tu-tunggu, Lua!"

Lua-san yang biasanya terlihat seperti dia akan memuntahkan gula pada kami, membuat langkah pertama.

"Sepertinya dia juga merajuk tentang masalah kau menerima『 Solemn Harp of Beriunan』dari Saze-sama dan『 Tranquil Bell of Burainan』dari Keze-sama."

Hal-hal yang Lua-san sebutkan adalah tanda persahabatan dari klan tertentu, kau bisa mendapatkan berbagai kemudahan jika kau menunjukkannya pada klan itu.
Mengesampingkan hal itu, aku akan menjelaskan hal itu dengan Miss Saze.

"Maaf, Aze-san. Karena tingkah Saze-sama itu kekanak-kanakan, aku secara tidak sengaja bereaksi seperti aku membiarkan Tama dan Mia duduk di pangkuanku."
"Mwu."

Mia sepertinya tidak puas dengan permintaan maafku.
Tama yang ada di pangkuanku bergumam, "Jangan khawatir berbahagialah ~", dan membuat suara senang dengan tenggorokannya seperti kucing.

"Lalu, maukah kau berkonsultasi denganku tentang makanan yang diawetkan juga?"
"--Apa?"

Aze-san, apa yang kau katakan?

"Aku tidak bisa?"
"Tidak, bukan itu, aku sudah berkonsultasi dulu dengan Nea-san dan terutama denganmu, kau tahu?"

Ini adalah dasar untuk berkonsultasi tentang hal itu terlebih dahulu kepada koki elf Klan Boruenan, Nea-san.

"Apakah begitu?"
"Ya, aku mendapatkan berbagai ide dari kalian berdua."

Pertama-tama, Aze-san menolaknya dengan satu kata sebelum aku bahkan bisa berkonsultasi dengannya, tapi dia mungkin sudah lupa karena aku tidak mengungkapkannya sebagai sesuatu yang penting.

"Baiklah kalau begitu."

Aze-san mengangkat tangannya di depanku sambil masih melihat ke arah lain.
Dia memegang lonceng kayu di tangannya.

"Ini?"
"Itu adalah Calm Bell of Boruenan. Itu adalah sesuatu yang diberikan kepada orang-orang tepercaya yang datang ke hutan ini untuk belajar."

Hah? Apakah itu berarti aku tidak dipercaya?

"B-bukan seperti itu! Bukannya kita tidak mempercayai Satou! Aku lupa memberikannya padamu karena aku merasa bahwa kau selalu menjadi anggota klan kami."

Aku bersikap tenang agar tidak tersenyum dengan seluruh wajahku berkat bantuan skill Poker Face.

"Terima kasih banyak, Aze-san."

Aku berterima kasih padanya untuk dua hal yang berbeda dan mengambil [Calm Bell of Boruenan].
Aku akan selalu memakainya saat menjadi Satou.

"Benar, meskipun ini tidak dimaksudkan sebagai hadiah balasan--"
"Itu jimat yang indah."
"Ini adalah peralatan untuk mengatasi penyerapan magic yang disebut 『Magic Eater』. "

Ini hanya efektif untuk pemakainya, tetapi dapat melindungi 10 kali kekuatan [Magic Eater] dari Weasel Empire.
Karena kekuatan [Magic Eater] yang dibuat dari bahan gurita hitam luar berkualitas tinggi, bahkan peralatan yang kuberikan pada Aze-san tidak bisa mencegahnya.
Aku bermaksud menyimpan materi itu karena terlalu berbahaya.

Selain itu, karena bahan dari kaijuu White Ball Space Kaijuu memiliki kemampuan yang sama dengan gurita hitam, aku telah membuat alat penyegel magic untuk mereka.
Yang ini bisa dicegah dengan mudah oleh peralatan yang kuberikan pada Aze-san.
Tidak ada yang bisa menirunya karena bahannya (gurita hitam) terlalu langka, jadi peralatan ini seharusnya cukup berguna bagi temanku.


"Satou-san, apa yang kau cari?"
"Catatan tentang hukuman ilahi di masa lalu."

Tempat ini adalah perpustakaan terlarang Kuil Tenion di Duchy Capital.
Aku datang setelah mendapat izin dari head-miko yang lebih tua, yang saat ini sedang magang, Lily. Tentu saja, Lily mendapat izin dari head miko dan kepala kuil saat ini.

Menurut Putri Shistina, buku-buku tentang kepercayaan dan mukjizat lebih lengkap di sini dibandingkan dengan buku-buku di perpustakaan terlarang kerajaan.
Rupanya, buku-buku ini telah diturunkan dari zaman Orc Empire sebelum Shiga Kingdom, atau bahkan lebih tua dari itu.

"Pasti ada banyak priest yang salah mengartikan hal-hal sebagai hukuman ilahi dewa."
"Ya, sayangnya, selalu ada beberapa priest yang ceroboh, berapa pun usianya."

Ketika gadis kecil Lily mengatakan hal-hal seperti itu dengan ekspresi serius di wajahnya, dia terlihat seperti anak kecil sedang mengusahakan yang terbaik, sungguh mengharukan.

"Satou-san, batu tulis ini memiliki catatan yang lebih tua dari era Furu Empire yang ditulis!"
"Ara ara, oh Sera. Aku akan membimbingnya kesana nanti."

Lily menjulurkan lidahnya dan membuat wajah yang tampak seperti anak kecil yang gagal dalam kejahilannya.

"Ayo pergi, Satou-san. Catatan tentang hukuman besar ilahi mungkin hanya ada dalam hal-hal yang lebih dari 1000 tahun yang lalu."

Apakah para dewa lebih baik dari yang aku kira?
Aku membayangkan mereka seperti [Dewa Murka] dari pembicaraan Dog Head dan Corpse, tetapi mungkin mereka jarang campur tangan secara langsung.

Mari kita berhenti menghakimi mereka sebagai kejahatan secara sepihak.
Mereka memberikan ramalan tentang demon lord dan bencana besar melalui oracle.

Kata itu--.

"Hukuman ilahi ini tampaknya terjadi tanpa belas kasihan."
"Ya ampun, kau bisa membaca batu tulis dari zaman para dewa?"
"Ya, itu bahasa yang sama dengan kamus bahasa kuno yang ditemukan Sera-san."

Ditulis di sana, hukuman ilahi membuat 80% orang yang tinggal di benua punah karena banjir dan gempa bumi. Ini cukup parah.

Hukuman ilahi yang demikian parah terjadi beberapa ribu tahun yang lalu, setelah itu skalanya semakin berkurang.
Kebanyakan musibah datang dari mengamuknya monster dari ruang bawah tanah dan dominasi monster di seluruh dunia, menyerang kota-kota di dekat mereka.


"Aku sudah membaca dokumen yang kau kirim."

Setelah mengatakan itu, Earl Seryuu melempar salinan laporan ke atas meja.
Sebagai Kuro, aku mengunjungi kastil Earl Seryuu dan bertemu sang earl.

Laporan yang dibaca oleh Earl berjudul [Kemungkinan Hukuman Ilahi dan Situasi Kritis Kota Seryuu].
Aku juga memberikannya kepada raja dan perdana menteri, dan juga kepada orang-orang penting Kota Labirin Selbira dengan sedikit perubahan untuk kota.

Dalam kasus kota labirin, mereka memiliki berbagai cara untuk berurusan dengan monster sebelum mereka dapat melompat keluar dari labirin, dan ada explorer dan mantan explorer yang dapat bertarung di kota itu sendiri.

Namun, bukan itu yang terjadi di kota Seryuu ini.
Militer mereka kuat, tetapi semuanya adalah orang biasa. Mereka tidak memiliki cara untuk mengatasi monster yang meluap dari labirin.

"Selama kau mengerti isinya. Yang ingin aku tahu apakah ada garis pertahanan yang tidak bisa ditembus terletak di sekitar pintu masuk labirin."
"Tidak ada. Tidak ada anggaran untuk mengatur hal konyol seperti itu."

Bayangkan. Kota Seryuu saat ini berada di tengah-tengah investasi.
Mereka tidak akan punya cukup uang sebelum labirin beroperasi.

"Tidak perlu uang, seharusnya kalimat itu tertulis di sana bukan?"
"Aku tidak bermaksud membuat hutang."

Aku tidak akan menuntut rasa terima kasih, tapi tidak mungkin Earl Seryuu bisa mempercayainya dengan posisinya.
Bagiku, aku tidak keberatan selama orang-orang di Gate Inn, Nadi-san dari guild pekerja, dan juga Semone-san baik-baik saja.
Aku kira aku akan senang jika keluarga Viscount Belton aman.

"Begitu, maka kau setidaknya harus mengambil tindakan yang tepat ketika monster meluap ke kota."

Setelah mengatakan itu aku berteleportasi jauh dari kastil earl.

Tujuannya adalah gudang besar di dalam Kota Seryuu. Karena tidak ada kantor cabang Echigoya di Kota Seryuu, aku membelinya sebagai Akindo-san dengan surat pengantar Viscount Pendragon.
Itu berjarak dekat dari labirin.

Tidak ada seorang pun di sini, bahkan personel Echigoya Firm.
Aku hanya mengontrak Nadi-san dari guild pekerja untuk pergi ke sini seminggu sekali.

Aku memanggil Zena-san ke sini dengan Unit Arrangement.

"Jadi negosiasinya gagal?"
"Ya, sayangnya."

Sepertinya dia mengerti situasinya setelah dirinya dipanggil.

"Kalau begitu, aku akan mengandalkanmu untuk membujuk mereka."
"Ya, Satou-san."

Zena-san mengumpulkan 10 orang.

Sebagai Kuro dari Echigoya Firm, aku berencana untuk meningkatkan level orang-orang ini dalam 10 hari menjadi pasukan pertahanan darurat dan juga mengurangi monster di labirin bawah tanah Kota Seryuu.
Selain saudara lelaki Zena-san dan pendeta Garleon setengah baya yang tampan, delapan orang yang lain adalah prajurit wanita dari pasukan teritorial. Tidak ada magic soldier, tapi karena aku yang akan memusnahkan musuh, tidak ada masalah.


Tanpa menghiraukan desas-desus tentang pertemuan kelompok berbahaya di gudang setiap malam, kami telah berhasil mengurangi sekitar 80% monster di lapisan tengah dan dalam labirin.
Karena pasukan wilayah berpatroli di lapisan atas, aku membuka gerbang teleportasi di lapisan tengah dan dalam, tapi hanya ada musuh kecil yang bertentangan dengan harapanku.
Karena itu, semua orang selain pendeta setengah baya yang tampan hanya nyaris menembus level 30.

Di antara delapan prajurit wanita, tiga dari mereka telah belajar [Magic Earth], dan lima sisanya telah belajar [Magic Water].
Karena aku sudah membuat mereka belajar cara untuk melawan monster menggunakan golem seperti Putri Shistina, mereka seharusnya bisa menjadi pertahanan bahkan jika Kekacauan Labyrinth terjadi.

"Jika monster meluap dari labirin, hancurkan tangki air di sana untuk membanjiri labirin."
"" "Ya, Kuro-sama!" ""

Para prajurit wanita muda memberikan jawaban yang bagus untuk instruksi ku.

"Ambil ini, kalian berdua."
"Apakah tongkat ini terbuat dari pohon tua? Sirkulasi MP-nya luar biasa."
"Tidak, itu dibuat dari cabang Pohon Dunia. Itu adalah barang berharga yang diberikan oleh High Elf, jadi perlakukan dengan hati-hati."

Priest setengah baya yang tampan menerimanya dengan gemetar.
Hal tentang mendapatkannya dari Aze-san adalah kebohongan, tapi itu benar-benar dibuat dari cabang Pohon dunia.

"Magic sword? T-tidak itu bukan - Kuro-dono! Bukankah ini holy sword!"
"Itu benar, itu memiliki efek khusus terhadap monster. Jangan pernah menganggap dirimu seorang hero dan terjun ke segerombolan monster. Pikirkan itu sebagai alat untuk mengevakuasi orang-orang."

Aku telah sepenuhnya melatih adik laki-laki Zena-san untuk menjadi pengguna perisai dan pemandu.
Tekniknya sama dengan Nana ketika dia level 30. Selain itu, tidak seperti force art Nana, aku membuatnya belajar magic earth yang optimal untuk pertahanan.
Dia belum belajar Magic Edge, tetapi dia memiliki [Diamond Shell], [Endurance Reinforcement] dan [Physical Reinforcement].

Aku minta maaf untuk para muda-mudi ini, tetapi tugasnya adalah membimbing dan mengevakuasi orang-orang sampai bantuan datang.

Selanjutnya, aku telah memberikan peralatan dasar yang disamarkan seperti peralatan tentara wilayah dan magic invocation berbentuk cincin kepada para prajurit wanita.
Golem yang diperintahkan oleh gadis-gadis itu berbentuk seperti boneka mainan sehingga orang awam tidak akan takut pada mereka.
Aku telah meminta Nadi-san untuk meminjamkan boneka mainan golem kecil kepada para penyair di kota.
Gerakan mereka berdasarkan gerakan imut Tama dan Pochi, jadi aku tidak ragu mereka akan cukup populer.

"Jaga Kota Seryuu oke."
"""IYA!"""

Meninggalkan para siswa, aku kembali ke solitary island palace.
Nah, sudah saatnya kita pergi ke Weasel empire.

Note :
Besok bakal ada sesuatu yang spesial dan jarang banget terjadi di isekaichan~
Nantikan aja ya, hayo ada yang bisa nebak gak? hehe.




TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar