Rabu, 30 Mei 2018

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 3-7 Masa Lalu, Kegagalan dan Labirin yang Melemah

Chapter 3-7, Masa Lalu, Kegagalan dan Labirin yang Melemah


Satou disini. Ada banyak tragedi dimana hero tidak datang untuk menyelamatkan dunia.

Di dunia fantasi, aku akan suka jika itu adalah akhir yang bahagia untuk selamanya.


“Aku gagal membuat kampung halamanku makmur menggunakan pengetahuan dari kehidupan sebelumnya.”

“Bahkan walau aku seperti ini, aku adalah seorang putri kau tahu.” kata Arisa ironisnya.

“Awalnya itu bekerja dengan baik, tetapi kemudian terjadi kegagalan secara tidak wajar dan kerajaan menjadi hancur, terjun ke dalam perang sipil, dan diduduki oleh kerajaan tetangga pada akhirnya.”

“Apa yang kau lakukan?”
“Hanya reformasi pertanian biasa. Seperti membuat pupuk dari dedaunan dan kotoran, peralatan pertanian 4 musim, dan beberapa cheat pengetahuan administrasi dasar.”

Aku belum pernah mendengar istilah ‘Cheat administrasi’, tetapi aku menyatukan potongan-potongan dari bagian administrasi dan reformasi.

“Bahkan jika kau gagal, apa itu bisa menghancurkan seluruh kerajaan?”
“Itu sebabnya aku berkata [Tidak Wajar]. Gunung tempat kami mengumpulkan daun untuk pupuk, mati. Wabah monster serangga besar keluar dari pupuk yang memfermentasi, menanam cengkeh dan lobak yang seharusnya memulihkan tanah, malah mengeringkannya.”

Memang, itu beberapa fenomena seerti fantasi, tetapi jika kita menambahkan [Tidak Wajar] untuk ini, itu berarti...

“Ada yang mengganggu, kan?”
“Ya, tetapi aku menyadarinya ketika sudah terjadi. Pada saat itu, aku pikir itu karena perbedaan antara bumi dan dunia ini, aku sangat depresi. Bahkan aku dipanggil [Witch of the Lost Kingdom], atau [Mad Princess].”

Jadi title itu karena ini.
Itu bukan karena dia menggunakan mind magic untuk memanipulasi raja dan menciptakan harem anak laki-laki cantik untuk dirinya atau sesuatu seperti itu huh.

“Namun, jika niat itu untuk menduduki kerajaanmu, jika kerajaan tetangga tidak mendapatkan untung, tidak ada artinya, kan? Membuang sampah ke kerajaan lain untuk mengurusnya, tidakkah mereka harusnya  memprioritas untuk mundur?”
“Mereka tidak peduli sama sekali untuk wilayah negara miskin. Mereka mungkin hanya menginginkan [Withered Labyrinth] dibawah kastil.”
<TLN: Withered Labyrinth = labirin layu>


“Setelah negara kami diduduki, mereka melakukan eksekusi publik terhadap raja dan putra mahkota demi menenangkan rakyat.”

Air mata jatuh dari wajah frustasinya.

“Kemudian para pangeran dan putri yang tersisa berkumpul, dan mereka mengatakan ini.”

[Negara ini hancur karena kebodohanmu. Kau orang yang tidak memenuhi syarat unutk menjadi keluarga kerajaan]

“Mereka membuat para penyihir istana untuk membuat coercion(geass) pada para pangeran dan putri, dimulai dariku.”
<TLN: coercion = paksaan>

[Hiduplah sebagai budak seumur hidupmu]

“Aku menyalahkan diri sendiri atas kehancuran negara, jadi aku dengan senang hati menerima geass itu dan menjadi budak.”

Aku mengambil saputangan dari storage sambil berpura-pura mengambilnya dari bawah tempat tidur, dan menyeka air matanya.

“Kenapa harus menjadi budak...”
“Itu demi membangkitkan [Whitered Labyrinth] yang kuberitahu tadi. Kita tidak bisa melarikan diri jika menjadi budak, karena geass bukan kontrak biasa, hanya sebuah negara yang dapat membatalkan itu.”

Dia menggenggam saputangan itu dengan kedua tanganku, dan melanjutkan...

“Setiap bulan, saat bulan purnama, mereka mengorbankan satu orang dalam upacara yang mencurigakan di dalam interior labirin.”

“Satu tahun kemudian, labirin berhasil dibangkitkan. Ketika upacara-upacara itu usai, hanya aku yang memiliki rambut tabu dan Lulu, yang merupakan anak haram, tersisa. Pengurungan kami dipindahkan dari menara ke vila kerajaan didekatnya. Aku tidak tahu mengapa mereka tidak langsung membuang kami. Tapi kami mungkin cadangan jika labirinnya layu lagi.”

Genggamannya melemah.

“Dan kemudian, tragedi lain terjadi ketika bulan purnama berikutnya. Demon muncul, kastil dan kota disekitarnya hancur. Vila kerajaan tempat kami berada, dibakar juga, aku dan Lulu berlari berlindung ke gunung.”

Arisa dilarang pergi dengan [Order], tetapi ketika kastil hancur, master mereka tampaknya telah mati, berkat itu mereka dapat melarikan diri dari vila.

“Aku pikir kami tidak punya pilihan selain mati terbakar hidup-hidup tetapi indikasi Lulu menjadi [Master: None], berkat itu aku sadar bahwa kami bisa melarikan diri. Kalau aku sendirian, mungkin aku akan mati begitu saja.”

Arisa meletakkan tanganku untuk memeluknya dan duduk dipangkuanku. Karena dia sedikit gemetar, aku biarkan dia.

“Kemudian kami hanya berkeliaran di gunung, dan saat kami hampir mati, kami diambil oleh pedagang budak yang mengembara, Nidoren-shi. Karena budak yang tidak memiliki master tidak bisa masuk ke kota. Jadi aku tidak akan dijual kepada beberapa bangsawan mesum, aku menyembunyikan skillku dan Lulu juga pura-pura tidak bisa bicara.”

Dia menyandarkan kepalanya yang kecil ke lenganku, ekspresinya tidak terlihat.

“Bukankah lebih baik jika kau menggunakan mind magic untuk membuat Nidoren-shi memperlakukan kalian berdua sebagai anaknya?”

“Itu benar. Aku terlalu putus asa untuk menyembunyikan skillku, ketika aku sadar hal itu, aku sudah berada di bawah kontrak untuk menjadi budak Nidoren-shi.”

“Kau bisa menggunakan magic setelah itu.”

“Aku bisa mati jika aku lalai mencoba melakukan itu dan melanggar kontrak.”

Hmm?Tunggu sebentar.
Aku membuat Arisa menghadapku.

“Bukankah kau menyalahgunakan sihirmu kepadaku tadi? Kenapa kontraknya tidak dilanggar?”

Dia menatapku dan tersenyum kecut.

“Karena itu layanan dari seorang budak. Aku benar-benar membuat sumpah selama kontrak, kan?”

[Aku akan melayani master tanpa istirahat, siang dan malam]

“Itu sebabnya aku menggunakan setiap bagian dari diriku, termasuk magic, untuk melayanimu!”

Dia meletakkan tangannya disampingku sambil terlihat seperti mengharapkan sesuatu, “Jadi peluk aku~, manjakan dirimu di tubuhku yang belum sempurna ini~”, sambil mencoba memelukku, aku memberinya chop.


“Ngomong-ngomong, siapa demon itu?”

“Aku tidak tahu. Aku tidak melihat langsung demon itu. Hanya mendengarnya dari pembicaraan Nidoren-shi dengan pedagang lain. Aku hanya tahu bahwa kota disekitar kastil terbakar dan pergi ke suatu tempat setelah itu. Mungkin itu datang untuk mencuri labirin yang dihidupkan kembali.”

Apakah itu seperti Arm Demon, mengumpulkan kekuatannya di labirin?
Aku membicarakannya dengan Arisa.

“Jadi keributan yang melibatkan Nidoren, tentang labirin?”

Wajahnya sangat dekat.
Sambil menahan diri, aku mendorong kembali Arisa yang mendekat, sambil berbicara tentang gangguan serangan demon, pembuatan labirin oleh Arm Demon, kuringkas semuanya. Hero bertopeng silver kuhilangkan dari cerita.

“Maksudmu labirin itu baru dibuat?”
“Sepertinya begitu.”

Apakah ini suatu hal yang mengejutkan?

“Hanya ada 6 labirin yang hidup di benua ini. Labirin terakhir yang muncul itu sekitar 100 tahun yang lalu. Labirin akan muncul di tempat di mana mayat dari demon lord berada, itulah yang tertulis didalam buku.”

“Arm Demon itu mengatakan bahwa itu diciptakan demi kebangkitan penuh, jadi kupikir itu hanya item untuk memulihkan tenaga.”

“Itu bukan barang murahan. Benda itu adalah artifak Legend Class. Aku ingin tahu apa tujuannya...”

“Menghasilkan demon untuk melawan hero mungkin?”

Mengabaikan jawaban acuh tak acuhku, Arisa merenung dengan wajah serius.
Aku membiarkanmu menggantungkan tanganmu dipundakku, tetapi tolong hentikan melingkari pinggangku dengan kakimu.

“Apakah ada earth vein di sekitar sini?”
“Sepertinya ada yang disebut Dragon Valley.”

Dia mengatakan itu dengan wajah serius sambil melihatku... Baik, tetapi kenapa kau menekan dadamu yang kecil itu?

“Jika tujuan Arm Demon adalah untuk memulihkan lengan lainnya, mungkin seharusnya itu sudah selesai. Aku pikir pemulihan penuh akan memakan waktu berbulan-bulan. Mungkin dia bisa bergerak dalam bentuk aslinya dalam waktu yang singkat.”

“Dan benda itu ada dibawah kaki kita, Mengerikan~”, dia gemetar.

Aku tidak tahu berapa lama waktu yang singkat itu, tetapi Zena-san dan lainnya yang berada di pintu masuk labirin berada dalam bahaya.

“Kau tahu banyak.”

Hampir seperti Nadi-san.

“Aku sudah membaca sebagian besar buku diperpustakaan kastil.”

“Pencetakan huruf di dunia ini sangat kecil, tahu~”, Arisa marah.

“Kau tahu? Ketika kau membaca buku dan mendapatkan pengetahuan baru, kau bisa mendapatkan exp poin~ Terimakasih untuk itu, levelku naik bahkan saat mengasingkan diri di kastil.”

Aku mengerti, ini bukan game, kau bisa menaikkan level bahkan tanpa harus bertarung.


“Katakan padaku, jika kau mengetahui ini.”
“Tentu saja~ Master~.”

Sambil menggosokkan wajahmu di dadaku, tolong jangan meraba-raba dengan jarimu.

“Di dunia ini, untuk melawan demon level 62, berapa banyak kekuatan yang kau butuhkan?”
“Berapa level tertinggi orang yang bisa kau siapkan?”
“Sekitar 48.”
“Kalau begitu jika kau melengkapi mereka dengan 6 holy weapon dan keseimbangan party yang bagus, kau bisa menang~”
“Tidak ada hal yang seperti itu. Magician level 48 satu orang, orang berlevel lebih dari 40 ada 3 orang , dan level kurang dari 40 ada 2 orang.”
“Itu mungkin sulit, tetapi jika ada 10 orang berlevel 30 sebagai back up secara bergantian, kupikir mereka bisa melakukannya. Meski mungkin ada banyak korban.”

Dia berhenti bermain dengan jari-jarinya dan melihatku.

“Master, kau tahu banyak tentang pasukan kota ini. Bukankah kau seorang pedagang?”
“Aku kenal dengan seseorang di militer. Dan juga walau aku menyebut diriku pedagang, aku belum pernah melakukan bisnis komersial.”

“Master mampu membayar 5 budak.”
“Yah, aku punya banyak magic core dari labirin, aku tidak akan punya masalah uang untuk sementara waktu.”

Sebenarnya uangnya adalah barang jarahan dari dragon, tetapi tampaknya itu akan merepotkan jadi aku hanya memberi penjelasan seperti ini.

Aku memegang tangannya yang sedang bermain di dada atasku, sepertinya salah paham, dia menutup bibirnya dan mencoba menciumku.
Aku mendorong punggungnya, memisahkan dia dari tubuhku, dan membaringkannya di samping Lulu.


Aku mengenakan jubah dan mantel murahan, untuk pergi keluar.
“Kemana kau akan pergi~”, mendengar itu, “Tidurlah sampai pagi.”, aku memerintahkan Arisa dan keluar dari kamar.

TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar